Thursday, December 5, 2013

I know that my heart actually still love him, even if the first we haven't relationship too long.
sorry.. I must go away from u. we aren't suitable. and actually of the first I can't loved u again, although I've to tried.

Tuesday, August 13, 2013

Your Love


"Your love is like butterfly. The more I chase it, the more it runs away. But as soon as I ignore it. It will softly sit on my shoulder. You are one of kind."

Jika Orang itu Saya

Jika orang itu saya, jangan takut. Kamu tidak perlu khawatir. Saya sudah terbiasa diperlakukan seperti ini. Saya pernah mengalami hal seperti ini, dan itu sudah berlalu. Demikian pun kali ini, seburuk apapun keadaan ini, saya yakin hal ini pasti berlalu ...

Bukannya bumi selalu berputar? Siang tidak selalu siang, malam pun tak selamanya malam. Semuanya perlu waktu ...

Saya hanya mengharapkan doa. Doa agar semuanya terlalui dengan baik dan tidak bertambah lagi hati yang terluka ...

Untukmu juga, tolong ...
Tolong jangan sakiti hati orang lain, apalagi hati wanita.
Juga jaga hatimu. Jangan menjadi hati yang mudah disakiti.

Jika saya adalah orang itu dan doa dari masing-masing kita menyatu, Tuhan pasti memberi kita kekuatan.

Saya yakin itu.

DIA

Aku mengenal dikau telah cukup lama, separuh usiaku
Namun begitu banyak pelajaran yang telah kutrima..
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
dan terwujud harmoni ...

Saat ini aku hanya ingin bercerita tentang dia. Jangan tanyakan "siapa dia?" padaku, karena aku pun tak ingin membuka identitasnya. Kau mungkin tahu siapa 'dia' yang kumaksudkan, bahkan bisa saja kau -yang sedang membaca tulisan ini- adalah dia. Selanjutnya, entah aku harus mulai darimana...

I thought I knew you

Dirinya. Bukanlah orang yang baru kukenal kemarin ataupun orang yang baru lahir hari ini. Sudah beberapa tahun aku mengenalnya, cukup lama menurutku. Sebelumnya aku merasa sudah mengenalnya lama dan dalam. Tapi ternyata tidak. Bahkan waktu pun bukan jaminan untuk mengetahui dan mengenalnya lebih dalam. Atau mungkin 1/5 usiaku saja belum cukup, masih perlu waktu lagi untuk memahaminya.

Sejauh ini kupikir dia berbeda. Dia adalah dirinya sendiri, sosok ini bisa saja membentuk jati dirinya, bisa juga menemukan dirinya. Entahlah. Aku tak benar-benar mengenalnya. Meskipun demikian, menurutku, dia berbeda. Lalu apa yang membuatnya berbeda? Entahlah. Aku senang dengan caranya berpikir, bertindak, mengambil keputusan, mempengaruhi orang lain dan caranya menyelesaikan masalah. Ada banyak hal yang kusadari, dia mirip dengan orang lain disekitarku. Sempat aku berpikir: dia sama saja. Tapi tidak! Dengan segera kubantah pemikiran seperti itu. Aku hanya ingin menganggapnya berbeda. Dia memang berbeda. itu saja dan jangan tanyakan aku kenapa.

Kemudian, aku masih ingin bercerita tentang dia, juga tentang perasaanku. Dia berhubungan erat dengan perasaanku. Rasa ini mengatakan bahwa dia tahu banyak tentangku. Bagian diriku ingin dimengerti menyukai perasaan ini. Tapi ada bagian lain yang merasa ini sudah terlalu jauh. Ada banyak hal yang telah dia ketahui...

I don't want to the world see me
'cause I don't think that they'd understand
when everything's made to be broken
I just want you to know who I am

Dia berbeda. Dia mengagumkan. Dia hebat. Sama seperti yang lain, dia kadang menjengkelkan dan beberapakali menyakiti orang lain. Tapi bukan masalah. Toh, menurutku dia masih akan berkembang, menjadi lebih baik.

Dia bisa saja laki-laki, bisa juga perempuan. Dia bisa saja ada, bisa juga hanya khayalan. Dan lebih dari itu, dia mungkin saja kau, orang yang ingin kukenal lebih dalam...

Flo

Sebuah Pesan

Tahu rasamya ketika malam tiba dan kau tidak bisa tidur hingga matahari kembali terbit? Atau sekalipun kau akhirnya tertidur, kau terus-terusan dihantui mimpi buruk? Begitulah aku melalui malam-malamku akhir-akhir ini...
Semuanya karena merasa bersalah.

Pernah merasa seperti melihat dirimu sendiri ketika melihat orang lain? Begitulah perasaanku akhir-akhir ini...

Setiap kali melihatnya, aku seperti melihat diriku yang dulu. Dia memekarkan kembali kenangan itu dalam benakku. Dia persis seperti aku (yang dulu) dalam raga seorang anak laki-laki..

Merasa bersalah karena aku tidak berani menyapa diriku yang dulu, yang masih takut menerima kenyataan, yang belum siap menerima kelemahanku. Ini seperti shitdejavu.

Tidak. Aku tidak menyalahkannya karena mengingatkanku lagi. Ini semua memang bisa saja terjadi...lagipula itu semua hanya masa lalu.

Sekarang, aku berada di sini, menjalani hidupku. Biar bagaimanapun, dia mengingatkanku untuk mengucapkan terima kasih kepada kenangan. Karena masa-masa itu adalah sebuah proses perkembangan diri yang masih berlangsung hingga saat ini..

Penyampainku mungkin amburadur dan membuatmu sulit mengikuti alur ceritaku kali ini. Maaf. Kurang tidur membuatku sulit berpikir dengan jernih..

Seandainya saja dia tahu, atau bagaimana bila kutitipkan pesan ini padamu, biar kau saja yang menyampaikan padanya..

Bahwa ketika merasa di bawah, beban hidup terasa sangat berat, penting untuk bersabar dan bertahan, hanya saja bertahan saja tidak cukup, bangkit itu keharusan! Kalau kau merasa tidak memiliki dorongan dan motivasi yang cukup kuat, cobalah gali emosi dalam dirimu sendiri dan tetaplah dalam kontrol..karena hidup tidak bisa selalu bergantung pada orang lain. Lagipula, you are your own motivator.

Kalau kau perlu orang lain, kau boleh saja menghubungiku, itu pun jika kau mau berbagi kepercayaan padaku..

Kenyataan yang kuperoleh dari hidup adalah kita akan sulit berubah tanpa alasan yang kuat dan alasan terkuat yang pernah kurasakan adalah... cinta.

Karena cinta yang tulus mampu mendorong kita memberikan yang terbaik.

Bilamana hal tersebut juga berlaku padamu, find your love and make a change!



~tian

Ketika Aku Merasa Berjuang Sendirian



Untuk membuktikan kumampu jadi yang terbaik
dan masih jadi yang terbaik …


Adakalanya dalam proses mencapai tujuanku, aku berjuang bersama orang-orang lain. Mereka bisa menjadi kawan seperjuanganku, tapi tidak menutup kemungkinan mereka adalah lawanku. Namun yang ingin kuceritakan disini mengenai bagaimana orang-orang lain selain kawan seperjuangan maupun lawanku bersikap terhadapku…

Dalam berjuang, aku pernah menjadi pihak ‘yang terbelakang’, maksudku aku menjadi orang yang tidak pernah diharapkan orang lain untuk menang dalam suatu peperangan, bahkan kadang aku merasa mereka tidak mengharapkan aku untuk ikut berperang. Entah mengapa, kala itu aku merasa bahwa mereka meragukan kemampuanku, menganggap aku tak bisa. Meskipun berjuang bersama orang lain, aku merasa seperti berjuang seorang diri. Beberapa kali aku menjadi lemah dibuatnya dan ikut menjatuhkan diriku sendiri. Tapi ada saat-saat tertentu dimana aku berhasil membangkitkan kembali nyawaku sendiri, membangun kembali kepingan-kepingan semangat yang tersisa dan berusaha berlari menuju tujuanku dengan sisa tenaga yang ada. Aku berniat untuk menjadikan keraguan mereka sebagai batu loncatan. Agar mereka tidak lagi meremehkanku melainkan menjadi yakin terhadap potensi yang kumiliki, karena aku sendiri yakin bahwa talenta ini adalah salah satu pemberian terindah Tuhan untukku…

Hidupku itu adalah aku
bukan kamu dan ragumu
jangan sama-samakan ku…

Ya, aku benci menjadi orang yang tak dianggap. Kemudian aku bermimpi menjadi orang yang ‘paling’ mereka harapkan, aku bertekad untuk membuat mereka ‘berharap banyak’ padaku. Dan ketika mimpi itu menjadi nyata …

Aku tahu aku harus merasa senang dan aku memang merasa senang sekali ketika hal itu terjadi :) Namun hal itu tidak berlangsung lama, aku masih harus berjuang. Perjuanganku masih sangat panjang. Pada awalnya aku merasa sangat didukung oleh mereka, tapi waktu terus berjalan, semakin lama aku merasa semakin risih. Mereka berharap terlalu banyak. Mereka berharap banyak sekali tanpa melakukan apapun untukku, lalu egoku bertanya, “apakah mereka layak berharap padaku tanpa melakukan sesuatu pun untuk mewujudkan harapan mereka?”. Maksudku, misalnya mereka berkata seperti ini, “tary nanti harus bisa meraih ini” atau apapun dengan menyertakan kata ‘harus’. Egoku tak bisa diam dan terus-terusan bertanya, “apakah kewajibanku memenuhi harapanmu? Itu adalah harapanmu, jadi bukankah menjadikan ‘keharusan’ itu nyata menjadi kewajibanmu?”. Mereka terus-terusan mengharapkanku, tapi mereka lupa untuk mendukungku, lupa untuk mendoakanku, dan lupa untuk membimbingku dalam mewujudkan harapan mereka. Mereka cuma berharap tok!

Di saat-saat seperti itu, ada bagian dari dalam diriku yang sangat ingin dimengerti. Perlahan aku merasa harapan mereka menjadi beban yang mulai terasa berat. Aku tahu ini adalah pikiran yang salah karena sebelumnya ini adalah mimpiku, ini adalah tekadku, jadi aku harus bertanggung jawab terhadap resiko-resiko seperti ini. Aku pun larut dalam rumitnya pikiranku. Mereka ada bersamaku dan mengharapkanku, aku bersama banyak orang dalam perjuanganku. Tapi tetap saja aku merasa sendiri. Sepi sekali. Ada titik dimana aku tak lagi kuat dan menangis. Menangis dalam doaku, menangis dalam tidurku. Kemudian aku berpikir bahwa ketika semua orang berharap padaku, itu bukan salah mereka, toh sebelumnya ini adalah keinginanku. Aku pernah bertekad untuk menjadikan diriku harapan mereka. Ini tanggungjawab yang perlu kujalani. Aku punya satu kekuatan yang tak tertandingkan, Yesus. Percaya atau tidak, tapi disaat-saat terendah dalam hidupku Dia masih mau menerimaku, bahkan setelah aku pernah melupakan-Nya ketika aku berada pada posisi yang cukup tinggi untuk menikmati kenikmatan duniawi. Tuhanlah tumpuan harapanku dan aku tahu aku tidak pernah berjalan sendirian…

Sometimes I feel like giving up
It seems like my best just ain’t good enough…

Pernah juga kualami keadaaan dimana mereka berharap banyak dan aku tidak berhasil memenuhi ekspektasi mereka. Kepercayaan mereka terhadap kemampuanku lalu mulai memudar. Mereka mulai mencari orang lain untuk dijadikan harapan. Perlahan aku seperti kembali ke masa-masa dimana aku menjadi orang yang tidak diharapkan. Situasi yang tidak pernah kusukai. Sebenarnya, jika aku ditanya ingin menjadi orang yang tidak dianggap atau orang yang dijadikan tumpuan harapan, aku belum bisa menjawab. Aku sendiri masih bingung…

Jujur, aku tidak menyukai kedua situasi ekstrim dalam hidup itu… Tapi meskipun tak suka aku tetap akan berjuang. Berjuang dalam hidupku…


flo

Movie: Habibie dan Ainun

Malam pertama (1 Januari 2013): Habibie dan Ainun.


Satu lagi film Indonesia yang memukau saya, Habibie dan Ainun, sebuah film yang diangkat dari buku bestseller yang bercerita mengenai kehidupan mantan Presiden RI, BJ Habibie dan istrinya, Hasri Ainun. Film ini bercerita tentang kisah cinta sejati, pasangan yang saling mendukung, setia, bagaimana keteguhan dalam menghadapi permasalahan hidup, dan menjadi pribadi yang bersih.

Dalam tulisan ini saya tidak akan menceritakan alur film ini, hanya akan menuliskan apa yang saya pikirkan…

“Hai Ainun, kamu jelek, item. Kayak gula jawa.” kata Rudi (sapaan Habibie) kepada Ainun ketika mereka masih SMA.

Beberapa tahun kemudian, ketika mereka bertemu kembali, Rudi berkata dengan kagum, “gula jawa jadi gula pasir.” Ia begitu terpesona dengan Ainun yang bertumbuh menjadi wanita yang cantik, putih, dan mempesona. Tidak hanya itu, Ainun dewasa kini menjadi Ibu dokter yang berwawasan luas, dia menjadi jauh lebih pintar dan cerdas dibanding dari masa SMA dulu.

Ketika mereka berdua tinggal di Jerman, Ainun sempat merasa rindu dengan tanah airnya, ia juga merasa keberadaannya di Jerman hanya menambah beban Habibie. Namun Habibie menggenggam tangan Ainun dan meyakinkannya, katanya, “setiap terowongan memiliki ujung, ada cahaya. Saya janji akan membawamu ke cahaya itu. Saya janji.”

Gambaran Ainun sebagai istri ideal dalam film ini begitu sempurna. Dapat dilihat pada bagian dimana Habibie, sebagai Presiden begitu sibuk sekali dengan permasalahan bangsa. Pada masa itu seluruh nusantara meneriakkan reformasi. Ainun, ketika mendapati Habibie masih juga berkutak dengan laptop dan buku-bukunya di larut malam, menghampirinya, menyuruh Habibie beristirahat. Dia perihatin dengan suaminya yang selama menjabat menjadi presiden hanya tidur sejam sehari.

“Kamu itu orang paling keras kepala dan yang paling sulit yang aku kenal. Tapi kalau aku harus mengulang hidupku lagi, aku tetap memilih kamu.” –Ainun

Setelah tidak menjadi presiden lagi, di depan pesawat N250, pesawat pertama Indonesia yang dirangkainya, ia berkata, “Bangsa ini bisa jadi bangsa yang mandiri, tapi mereka tidak pernah percaya.”

Begitulah film ini terus berlanjut sampai menemukan akhirnya…

“Ada banyak cara mencintai negeri ini…dan kamu dapat salam dari Indonesia.”
-Pecinta Indonesia, L.
what??
when??
where??
who??
why??
How??

Its the difficult questions and so hard to answered !!!

Cerita apa ini?

Berbahagialah kamu di sana yang merindukan saya,
karena rindumu pasti terbalas... :)
-Flo

Saya tidak tahu jelas kenapa saya berada di sini, bermalas-malasan ria, padahal besok menjelang ulangan semester aaaaa!!! Saya hanya merasa blog ini sudah tak terurus, saya rindu bercerita, saya rindu menulis, saya rindu berbicara, saya rindu didengarkan, saya rindu... kamu :D yah! karena kamu yang biasanya melakukan hal-hal yang saya rindu itu :)
You've got that smile,
That only heaven can make.
I pray to God everyday,
That you keep that smile.~
(Justin Bieber Ft. Chris Brown - Next to You)


apa kabar kamu? semoga baik ya... semoga kamu bisa mengatasi rasa rindumu padaku :)
oke, mau cerita apa? terlalu banyak cerita, saya sampai lupa mau mulai darimana hahaha xD di hari minggu lalu, saya takut dan khawatir sekali menghadapi pekan ini, saya membayangkan saya yang akan sibuk sekali, dikejar deadline tugas dan ulangan dan beberapa hal lain, apalagi sudah mau menjelang ulangan semester tetapi saya masih keasikan nge-blogger OMAYGATTT :O tapi di sisi lain saya tahu, semuanya akan dilalui dengan baik, karena saya punya Tuhan yang selalu ada untuk saya. karena Dia selalu ada di hati saya :)
Ada banyak karya Tuhan dalam sepekan ini. Tuhan!!!!!!!!!! pikiran saya terlalu sempit, Kau amat teramat sangat BEEESSSARRRRR!!! LUAR BIASAAAAA!!!!!
HOW GREAT IS OUR GOD!

Sekarang juga sama, baru liat roster, ada bayak deadlin tugas dan ulangan dan hal lain, dan saya pun menjadi... malas sekali. hahaha tapi saya yakin ini akan dilalui dengan baik seperti pekan-pekan sebelumnya :p
ohya, tanggal 30 besok saya akan menghadapi ulangan semester. apalagi hari pertamanya MATEMATIKA. oh mennnnnn!!! akan bertempur dengan Invers, Konvers, Kontraposisi. belum lagi tentang cos, tan, sin, dan lain-lain sebagainya-_- hmm tapi saya yakin saya pasti bisa :) jangan menyerah sebelum mencoba! mohon doanya yah ;D

I got that spirit!!!

mau bilang apa lagi ya? entahlah... saat ini saya lupa-_-
tapi saya tidak pernah lupa kalau saya rindu kamu... :)
kamu baik-baik ya, jangan nakal...
jangan lupa berdoa, jangan lupa bersyukur sama Tuhan.
Tuhan kita luar biasa loh, karena-Nya kita bisa ada :)
Jaga dirimu, sayangi dirimu, jangan sampai kenapa-kenapa...
saya tidak mau merindu dengan sia-sia, pemilik tulang rusuk :)


God Bless You

Cemburu Itu Seksi. HA!

Boleh dikata, aku tipe pecemburu berat, namanya juga remaja SMA. Rasa cemburu yang pekat seperti lumpur mengalir ke seluruh pembuluh darahku, membutakan mataku, dan perasaan ketidakamanan dalam diri ini. Segala perasaan negatif bercampur aduk sehingga aku sering dilanda kecemasan dan rasa hati yang berdebar-debar serta bergolak dasyat di dalam dada. Kepala pun sering nyut-nyutan. (maaf ini memang agak lebay-_-)

Ketika dilanda rasa cemburu, sikapku akan benar-benar menjengkelkan. Aku pun jadi serba salah, maunya marah-marah tidak karuan. Pokoknya, suasana hati gelap. Sementara objek yang dicemburui juga seolah-olah tidak tahu atau tidak mau tahu. uh, gemes! Perasaan negatif ini nyiksa. Padahal, yang ada dibayanganku sering tidak seperti kenyataannya. I don’t like it. Jika kubiarkan, it would kill me. Sehingga timbul keinginan kuat dalam diriku untuk menghilangkan rasa negatif ini. tapi gimana?

Seiring berjalannya waktu, semakin kesini aku berhasil menguasai rasa cemburu yang over dosis. Setidaknya, aku cemburu tapi memendamnya terlebih dahulu, mencoba memikirkan hal hal positif dan menyenang nyenangkan diri sendiri. lalu setelah itu, rasa cemburunya paling hilang dengan sendirinya.sekarang  lebih accept, dan lebih rileks. I have had it, no more please!! Kamu punya aku, dan aku punya kamu. Tidak ada yang bisa mengambil kepunyaanku, siapapun. 

Semoga yang selalu ganggu dan bikin aku cemburu sadar kalau di dunia ini banyak pria yang sendiri, bukan pacarku.



"I know he's cute, but he's mine! You touch him, I'll kill you."

Tuesday, April 30, 2013

hello 30 april 2013. muncul lagi di dunia blogger ;p